Kamis, 22 Desember 2011

Adzkar Nawawi

15,3 x 23,2 cm l 938 hal l Rp 150.000 ,-
Dzikir merupakan makanan pokok bagi hati setiap mu'min yang keberadaannya merupakan indikasi kesehatan dan kehidupannya. Dzikir juga ibarat bangunan-bangunan dalam sebuah negeri; yang tanpanya seolah sebuah negeri tanpa penghuni. Dzikir juga merupakan senjata bagi musafir untuk menumpas para perompak jalanan. Dzikir pun merupakan alat yang handal untuk memadamkan kobaran api yang membakar dan membumi hanguskan rumah insan. Demikianlah diungkapkan dalam "Tahdzib Madarijis Salikin".
Rasulullah SAW juga pernah menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah seperti orang yang hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah sebagai orang yang mati:
مَثَلُ الذِّي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالذِّي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati. (HR. Al-Bukhari)
Seorang mu'min yang senantiasa mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah, akan sangat memerlukan porsi dzikrullah yang melebihi daripada porsi seorang muslim biasa. Karena pada hakikatnya, ia ingin kembali menghidupkan hati mereka yang telah mati. Namun bagaimana mungkin ia dapat mengemban amanah tersebut, manakala hatinya sendiri redup remang-remang, atau bahkan juga turut mati dan porak-poranda.
Dari sini dapat diambil satu kesimpulan bahwa tidak mungkin memisahkan dzikir dengan hati. Karena pemisahan seperti ini pada hakikatnya sama seperti pemisahan ruh dan jasad dalam diri insan. Seorang manusia sudah bukan manusia lagi manakala ruhnya sudah hengkang dari jasadnya
Buku ini mengungkap bacaan doa dan dzikir dalam kehidupan sehari-hari secara lengkap. Doa dan dzikir saat kita bangun tidur, saat beraktivitas dan menjelang kita tidur, seluruh aktivitas kita yang mengandung doz dan dzikir, Insya Allah terangkum dalam kitab ini. Memuat lebih dari 1100 pembahasan dzikir yang terbagi menjadi beberapa bab dan pasal.
Kitab ini dikarang oleh Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqi atau yang biasa dikenal Imam Nawawi. Beliau adalah ulama besar madzhab Syafi'i. Tentang keilmuan dan kefakihannya dalam masalah agama sudah tidak diragukan lagi.

Koreksi Total Dzikir & Doa


15,3 x 23,2 cm l 678 hal l Rp 120.000 ,-


لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa.
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim yang menshahihkannya)

Demikianlah Rasulullah mengabarkan pada kita akan pentingnya kedudukan doa. Dengannya seorang hamba akan merasa lemah dan sangat membutuhkan pertolongan dari Rabbnya. Demikian pula dzikir. Seiring hembusan nafas yang mengalir untuk kehidupan, dzikir juga akan membuat hati menjadi hidup dan sehat. Dzikir dan doa adalah dua amalan yang seharusnya tak pernah lepas dari ucapan kita.

Karena pentingnya kedua hal di atas, Syaikh Bakar bin Abdullah bin Abu Zaid rhm menuliskan beberapa kaidah penting, koreksi total dan pelurusannya tentang permasalahan dzikir dan doa. Beliau membaginya dalam empat poin penting;
1.      Hakikat, kedudukan, adab-adab, dan syarat terkabulnya doa.
2.      Kaidah dzikir dan doa dalam ibadah.
3.      Dalil-dalil tashhîh (koreksi) doa.
4.      Koreksi menyeluruh dzikir dan doa.

Selain itu penulis juga menyertakan secara detail kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam berbagai dzikir dan doa dengan mencantumkan juga pelurusannya. Maka tak heran jika buku ini layak Anda miliki sebagai rujukan dalam permasalahan seputar dzikir dan doa serta cara pembenarannya. Selamat membaca!